Selamat Datang di Blog Sederhana Ini FERRY PENCARI RAHMAT Dari Sekedar Iseng, Mari Belajar Menghargai, Belajar Bersyukur, Belajar Menjadi Lebih Baik

Tuesday, November 11, 2014

Kreativitas Birokrasi (Tulang Bawang)

foto net
Reformasi birokrasi terus digaungkan oleh pemerintah. Lahirnya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi salah satu pijakan nyata bahwa reformasi birokrasi yang dilaksanakan harus bisa melahirkan sosok aparatur dan birokrasi yang lebih profesional, sekaligus kreatif dan inovatif dalam menjawab tantangan/perubahan lokal dan global, yang terkadang bergerak lebih cepat dibandingkan pergerakan perubahan birokrasi.

Harus diakui bahwa saat ini penyelenggaraan pemerintahan (birokrasi) yang kreatif dan inovatif, mampu membawa perubahan dan lebih bersifat melayani, memang sangat dirindukan oleh seluruh masyarakat. Program dan kegiatan yang biasa saja atau bersifat monoton, sudah tidak menjadi bahan apresiasi publik saat ini, apalagi dilaksanakan dengan model penyelenggaraan yang kaku dan lamban.

Para birokrat (aparat pemerintah) terkadang memang perlu kaku dalam mengedepankan peraturan, namun di dalam ketentuan atau batasan aturan tersebut sesungguhnya terdapat ruang otonomi bagi birokrasi untuk bertindak kreatif dan inovatif, yang kesemuanya diharapkan berujung pada upaya meningkatkan kualitas kinerja pemerintahan, pelayanan publik serta demi kepentingan masyarakat.

Dengan program pembangunan dan kebijakan strategis yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang saat ini, tentu juga menjadi harapan Bupati Tulang Bawang Ir. Hanan A Rozak, MS dan Wakil Bupati Heri Wardoyo, SH, dapat senantiasa tumbuh kreativitas dan inovasi dari seluruh jajaran pemerintahannya, mulai dari tingkat kampung, kecamatan hingga kabupaten.

Dengan beragam peluang dan potensi yang dimiliki Kabupaten Tulang Bawang, sesungguhnya banyak yang dapat dijadikan inspirasi untuk berpikir kreatif dan inovatif. Sebut saja misalnya, potensi pertanian dan perkebunan Tulang Bawang yang cukup besar, tidak hanya dari potensi lahannya tetapi juga produk-produknya seperti karet, tebu, singkong, padi dan lain-lain. Demikian juga potensi perikanan, peternakan, dan pengembangan bidang-bidang stategis seperti pendidikan, kesehatan, pariwisata, sosial budaya dan lain-lain. Jika semua itu dapat dikelola dengan baik, kreatif dan inovatif oleh semua lini pemerintahan, satuan kerja dan aparatur dengan optimalisasi tugas dan fungsi masing-masing, maka diyakini Tulang Bawang pun akan lebih maju dan makmur lagi, lebih dari sekarang ini.

Apalagi, dengan telah digulirkannya Gerakan Serentak Membangun Kampung (GSMK) yang tahun ini sudah memasuki tahun kedua, positifnya program ini disamping telah meningkatkan sarana infrastruktur secara signifikan, juga telah meningkatkan kembali dukungan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kabupaten Tulang Bawang. Karenanya program kreatif dan inovatif yang digagas oleh Bupati dan Wakil Bupati Tulang Bawang ini, tentu juga harus didukung dengan semakin kreatif dan inovatifnya seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang yang ada dalam bekerja dan menjalankan kebijakan, sehingga peran dan partisipasi masyarakat pun dapat didorong menjadi lebih kreatif dan inovatif pula dalam pembangunan.

Untuk itu, beberapa upaya juga perlu terus didengungkan untuk melahirkan daya kreasi dan inovasi birokrasi di Kabupaten Tulang Bawang. Diantaranya membangun pemahaman aparatur bahwa kreatif dan inovatif adalah hal yang baik, menyenangkan, serta merupakan bagian dari tugas dan tanggungjawab sebagai penyelenggara pemerintahan. Internalisasi pemahaman perlu dilakukan dengan dibarengi tindakan-tindakan kreatif dan inovatif yang dapat dimulai dari hal kecil di masing-masing kantor atau satuan kerja, hingga gerakan pembaruan yang membudaya di kalangan aparatur.

Hal lain yang juga perlu dilakukan adalah mengubah kesan birokrasi yang kaku menjadi luwes. Kesan birokrasi yang terlalu formal, menjadikan publik enggan untuk memberikan masukan dan berurusan dengan birokrasi. Demikian pula dalam tubuh birokrasi sendiri, ide kreatif dan inovatif dapat ditemukan dengan komunikasi dan berpikir berbagai arah. Tidak selamanya ide kreatif dan inovatif berasal dari pucuk pimpinan, tetapi malah bisa jadi berasal dari bawahan. Oleh karena itu, keterbukaan dan komunikasi pimpinan puncak hingga bawahan terendah untuk saling mendengarkan dan bertanya diperlukan untuk memacu lahirnya ide kreatif dan inovatif. Ada pepatah yang mengatakan, bahwa setiap orang adalah guru dan setiap tempat adalah ruang kelas. Ini tentu perlu menjadi prinsip utama yang dikedepankan agar ide kreatif dan inovatif dapat timbul dan merupakan sebuah hasil bersama.

Banyak daerah yang sudah menyelenggarakan birokrasi yang kreatif dan inovatif yang bisa menjadi contoh keberhasilannya. Sehingga hal itu diharapkan harus dapat menjadi pelecut semangat dan motivasi, bahwa aparat birokrasi Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang juga bisa dan mampu, demi mengoptimalisasikan pembangunan dan kemajuan daerah, serta kesejahteraan masyarakat Tulang Bawang.

Semoga..! 
(Ferry - Tajuk DOD)

No comments:

Post a Comment