Selamat Datang di Blog Sederhana Ini FERRY PENCARI RAHMAT Dari Sekedar Iseng, Mari Belajar Menghargai, Belajar Bersyukur, Belajar Menjadi Lebih Baik

Wednesday, October 2, 2013

Membangun Lagi Pondasi Kemajuan

MEMBANGUN LAGI PONDASI KEMAJUAN
( Tulang Bawang )

          Ada pepatah mengatakan "lebih baik hujan batu di negeri sendiri, daripada hujan emas di negeri orang". Sebuah pepatah yang menggambarkan ungkapan dari rasa cinta pada tanah air, sehingga apapun yang ada dan terjadi di daerah asal kita, selayaknya kita harus tetap bangga dan menghargainya.
        Lalu apakah jika saat ini ada hujan batu yang bertebaran di jalan-jalan kampung di seluruh wilayah Kabupaten Tulang Bawang, itu artinya juga akan lebih baik bagi masyarakat Tulang Bawang sendiri?

         Jawabannya bisa jadi "Iya". Namun yang harus diperjelas bahwa "hujan batu" yang dimaksud disini, tentu sedikit berbeda dengan makna pepatah di atas. Karena ini adalah fungsi batu yang sebenarnya bukan perumpamaan. Batu-batu tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun atau memperbaiki infrastruktur di kampung-kampung seperti jalan, jembatan, gorong-gorong dan lain-lain, untuk kepentingan masyarakat.
         Adalah implementasi dari program Gerakan Serentak Membangun Kampung (GSMK), sehingga saat ini banyak batu-batu bertebaran di jalan-jalan kampung. Program unggulan yang digulirkan Pemkab Tulang Bawang ini, memang menitik beratkan pada pembenahan infrastruktur perkampungan, yang sebelumnya cenderung kurang tersentuh atau boleh dibilang kalah dengan wilayah perkotaan.
         Program GSMK seperti meletakkan kembali pondasi pembangunan dan kemajuan Tulang Bawang saat ini dan lima tahun mendatang, terutama pada masa kepemimpinan Bupati Hanan A Rozak dan Wakil Bupati Heri Wardoyo, yang menjadi inisiator terlaksananya GSMK. Sebuah program pembangunan yang merakyat, serta dapat menyemai dan mengoptimalkan kembali akar-akar potensi dan sumberdaya pembangunan dari bawah, dari kampung-kampung yang selama ini sering terlupakan.
         Mungkin memang baru satu bulan berjalan GSMK berjalan efektif, tetapi hasil sementaranya bisa dikatakan terlihat begitu positif. Karena saat ini, sungguh luar biasa menyaksikan 151 kampung di 15 kecamatan Kabupaten Tulang Bawang bangkit bersama. Dimana di dalamnya ikut bergerak pula ribuan masyarakat yang bekerja saling bahu membahu, serentak membangun kampungnya masing-masing.
         Hal itu tentu adalah sebuah fenomena yang layak mendapat apresiasi. Mengingat pada hakekatnya tugas-tugas pembangunan tentu bukanlah semata-mata monopoli pemerintah. Segenap unsur masyarakat dari berbagai elemen, dari berbagai profesi, suku bangsa, agama, ras dan antar golongan, dari kota hingga wilayah perkampungan, juga diharapkan harus dapat menunjukkan kontribusi dan perannya. Demi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan bersama, masyarakat dan pemerintah harus bekerjasama dan saling mendukung.
         Pondasi-pondasi pembangunan seperti itulah yang saat ini sedang diciptakan lagi di Kabupaten Tulang Bawang. Dimulai dari program GSMK, Pemerintah Daerah berusaha membangkitkan kembali antusiasme masyarakat. Memberikan motivasi dan mengajak masyarakat untuk bergerak bersama-sama membangun dan memajukan Tulang Bawang.
         Sehingga sejalan dengan itu, kini istilah "gotong-royong" pun kembali menghangat di Kabupaten Tulang Bawang. Sebuah budaya leluhur tentang kebersamaan yang jangan terlebih dahulu dianggap kuno. Karena sesungguhnya dalam setiap upaya pembangunan dan untuk menciptakan kemajuan, melestarikan nilai-nilai gotong-royong selalu memiliki arti yang sangat penting.
         Pada pelaksanaan GSMK misalnya, Bupati Tulang Bawang Hanan A Rozak, menjelaskan bahwa pemerintah daerah hanya menganggarkan dana Rp. 200 juta per kampung, tetapi dengan adanya gotong royong masyarakat, hasilnya akan melebihi target dan volume pekerjaan.
         “Dalam pengerjaan onderlagh sepanjang 1000 M dengan dana 200 juta di salah satu kampung dengan bergotong-royong maka dapat dipastikan jalan tersebut akan bertambah panjang dan pekerjaan akan terasa ringan. Oleh karena masalah dana untuk pengerjaan sudah tidak ada, dan pemerintah hanya menambah materialnya saja. Jadi budaya gotong royong cukup besar manfaat dan sangat membantu sekali”, demikian kata Bupati.
         Melalui program GSMK, pada tahap awal Pemkab Tulang Bawang lebih memfokuskan program ini pada upaya meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang memadai di seluruh wilayah perkampungan di Kabupaten Tulang Bawang. Hal ini tentu juga bukan tanpa alasan.
         Pembangunan infrastruktur sangat penting, karena merupakan salah satu hal mendasar yang dibutuhkan bagi kehidupan keseharian masyarakat. Dalam aktivitasnya, masyarakat akan selalu membutuhkan kondisi jalan yang baik, jembatan yang kokoh untuk dilalui, serta berbagai sarana infrastruktur lain yang dibutuhkan. Sehingga pemerintah pun, selalu dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan infrastruktur, sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat.
        Ketersediaan infrastruktur di seluruh wilayah, tentu juga dapat menjadi pondasi penting bagi kelancaran pembangunan dan pesatnya kemajuan Tulang Bawang ke depan. Karena dengan adanya infrastruktur seperti jalan dan jembatan, maka daerah-daerah yang terisolir akan terbuka, dan diharapkan dapat merintis kemajuannya dengan berintegrasi dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang ada di sekitarnya. Selain itu, mobilitas masyarakat pun akan semakin lancar, baik dalam mengakses berbagai pelayanan yang dibutuhkan seperti pendidikan, kesehatan dan lain-lain, maupun dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya.
         Dan jika sudah demikian, tentu "bukan lagi hujan batu, tetapi masyarakat Tulang Bawang ke depan akan bisa menciptakan hujan emas di negeri sendiri".
Semoga. ***

(ferry/tajuk DOD/sep2013)

No comments:

Post a Comment