Selamat Datang di Blog Sederhana Ini FERRY PENCARI RAHMAT Dari Sekedar Iseng, Mari Belajar Menghargai, Belajar Bersyukur, Belajar Menjadi Lebih Baik

Tuesday, October 1, 2013

Kisrun-Toyib: Sapi Lawang, Gerobak Cadang



Sapi Lawang, Gerobak Cadang 

Final Sepakbola Piala AFF U19.
Kisrun-Toyib menatap layar tv tak berkedip. Serius, menanti hasil akhir adu pinalti antara Timnas Indonesia melawan Timnas Vietnam. Sampai akhirnya……
“Goooooolllllll…..!!!”
Teriak keras keduanya membahana, menyaksikan tendangan pemain penentu dari Timnas kita merobek gawang Vietnam. Indonesia pun juara.
“Menegangkan. Syukurlah Indonesia menang” ujar Kisrun.
“Iya, Srun. Luar biasa U19, bisa akhiri puasa gelar Indonesia selama 20 tahun” kata Toyib.
“Dari dulu, bibit pemain muda kita itu sebenarnya bagus-bagus, Yib. Prestasinya tidak hanya level Asia bahkan bisa bersaing di Eropa. Tapi entah kenapa, saat beranjak dewasa semua hilang. Prestasi Timnas senior pun jeblok” urai Kisrun.
“Benar itu, Srun,”
“Mungkin bisa jadi salah urus. Kalau gitu, harus ada perbaikan dan pembinaan lagi, ya Yib, ”
“Boleh dibilang begitu Srun. Karena selama ini kalau ku ibaratkan sepakbola di negeri kita ini seperti sebuah kata kiasan dari daerahku, sapi lawang, gerobak cadang
“Wah, nyow moneh enow Yib?.. hehe” Kisrun berlagak fasih bahasa Lampung.
“Logikanya bigini Srun. Gerobak itu kan bisa jalan dan tidak bakal rusak jika ditarik oleh sapi yang sehat yang mampu menuntun gerobak jalan dengan baik. Nah kalau sapinya nggak sehat, apalagi lawang (gila), apa nggak jalannya gerobak bisa tidak terarah bahkan cadang (rusak)?” jelas Toyib.
“Terus hubungannya sama Timnas?”
“Namanya saja Tim, Srun, satu kesatuan. Filosofinya hampir sama dengan sapi dan gerobaknya. Jadi jika saja kepengurusan sepakbola nasional yang diibaratkan jadi sapinya, adalah orang-orang yang tepat, profesional dan berkualitas, serta tidak selalu disibukkan dengan kisruh seperti selama ini, niscaya gerobaknya yang berisi para pemain juga akan menjadi lebih baik dalam berprestasi”.
Kisrun manggut-manggut.
“Wah, kalau begitu, jangan sampai istilah sapi lawang, gerobak cadang itu ada dalam sebuah organisasi, apalagi hingga tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, ya Yib”
“Betul itu Srun”
Toyib melanjutkan, “Dari sepakbola kita bisa belajar pentingnya kebersamaan, kolektivitas Tim sesuai peran masing-masing. Dalam sebuah negara, organisasi atau kehidupan masyarakat, kebersamaan sebagai sebuah tim perlu dijaga dan diciptakan untuk meraih kemajuan dan keberhasilan. Dalam sepakbola, mana bisa menang kalau sang captain, striker, sampai kipper main sendiri-sendiri. Iya nggak?”.
“Iya juga. Kalau begitu, jika ada sapi-sapi lawang lebih baik diobati dulu, atau jika sudah parah dikandangkan saja dan diganti dengan yang tidak lawang, agar tidak merusak gerobak. Lalu gerobak yang cadang, harus diperbaiki, biar bisa jalan lagi dengan baik, ya Yib,” ujar Kisrun.
“Kira-kira begitulah, Srun… hehe” pungkas Toyib sambil tersenyum pada sahabatnya. ***
(ferry)

No comments:

Post a Comment