HIDUP MEREM-MELEK
Kisrun-Toyib kembali asik berbincang.
Dua gelas kopi, sepiring makanan tampak
terhidang di depan mereka.
“Wah, gak terasa ya Srun. Tahu-tahu udah
bulan Desember, bentar lagi tahun baru 2014” kata Toyib.
“Iya Yib. Ditinggal merem-melek aja tahu-tahu satu tahun berlalu” sahut Kisrun.
”Merem-melek
gimana, Srun?”
”Lho, hidup itu kan sebenarnya isinya
cuma merem sama melek aja kan Yib. Kalau melek
atau membuka mata kita beraktivitas. Lalu ada kalanya abis melek terus kita merem,
atau memejamkan mata, saat tidur atau istirahat”
Toyib manggut-manggut ”Iya juga,”.
”Makanya Yib, sekarang tinggal bagaimana
orang memanfaatkan hidup itu, saat merem
atau saat melek,”
”Maksudmu, Srun?”
”Kalau saat merem, atau mata terpejam, tidur
misalnya, mungkin tidak banyak hal yang terjadi. Karena sebagian besar indra
dan organ tubuh kita istirahat tidak bekerja”.
Lanjut Kisrun, “Tapi beda kalau, waktu melek. Ini saat kita bisa jadi juga akan
melakukan hal baik atau buruk. Tergantung bagaimana kita memanfaatkan waktu
saat melek”.
”Iya. menarik juga filosofi hidup merem-melek-mu, Srun” kata Toyib.
”Makanya, Yib, kalau waktu melek sudah seharusnya kita bisa berbuat baik. Menjaga semua indera
kita. Mulut bicara yang baik-baik, mata melihat yang baik-baik, telinga mendengar
yang baik-baik dan prilaku juga harus yang baik-baik, agar hidup kita juga dapat
lebih baik”.
”Benar,
Srun. Mungkin kita seharusnya juga selalu bersyukur ya Srun, karena masih
diberi nikmat hidup yang isinya merem-melek
ini,”
”Tepat
Yib. Kita harus bersyukur, nikmatnya hidup merem-melek
telah membawa kita dapat mengarungi waktu, hari, bulan, tahun berganti. Jangan
melupakan nikmat-Nya, mari kita syukuri hidup yang masih diberi kesempatan bisa
merem dan melek”
”Iya,
Srun. Mudah-mudahan kita semua juga dapat memenfaatkan waktu hidup yang baik,
dan berguna saat merem atau melek,”
”Amin,
semoga Yib. Dan semoga juga tahun 2014 ke depan kita semua dapat lebih baik. Lebih
baik dari saat hidup merem-melek-nya tahun 2013 atau tahun-tahun lalu,”
”Amin,
semoga Srun” kata Toyib. *** (fer)
No comments:
Post a Comment