Selamat Datang di Blog Sederhana Ini FERRY PENCARI RAHMAT Dari Sekedar Iseng, Mari Belajar Menghargai, Belajar Bersyukur, Belajar Menjadi Lebih Baik

Thursday, June 21, 2012

BBM Bangkitlah !


BBM Bangkitlah !

Kisrun menghampiri Toyib dengan wajah bersungut-sungut. Tubuhnya kelihatan letih, butiran keringat masih tampak membasahi wajahnya.
“Kesal benar hari ini” kata Kisrun sembari mengusap peluh dengan saputangannya.
“Kanapa Srun, kok ngedumel. Semangat dong semangat. Baru aja kemarin memperingati Hari Kebangkitan Nasional kok sekarang udah loyo lagi..hehe” canda Toyib.
“Habis dorong motor Yib, kehabisan bensin. Gimana gak tambah kesal, udah capek dorong motor ke POM, eh malah gak ada bensin. Huhh..” Kisrun masih tampak kesal. 

“Sabar-sabar. Mungkin POM-nya lagi telat BBM” Toyib coba menenangkan sahabatnya.
“Telat kok hobby. Telat sesekali wajar, lha ini seringkali. POM-POM sering kehabisan BBM. Kalaupun ada, antrinya luar biasa. Bikin mumet aja Yib.”
“Kan pedagang eceran ada” sahut Toyib.
“Nah justru itu anehnya. Kalau POM habis, pedagang eceran BBM kayak jamur di musim hujan. Giliran POM ada BBM, mereka tiarap. BBM-nya disayang-sayang, dijual nanti kalau kondisi langka”    
“Itu naluri bisnis, Srun. Memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan. Hehehe..” Toyib berseloroh.
“Bisnis sih bisnis, tapi yang wajar dong. Jangan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. BBM di tingkat pengecer selisihnya bisa Rp. 1.500,- s.d Rp. 2.500,- dari harga normal. Makin langka lebih mahal lagi. Gimana masyarakat tidak menjerit” Kisrun berargument.
“Iya memang. Kalau begini, orang mungkin banyak berpikir, lebih baik waktu lalu pemerintah jadi menaikkan harga BBM, asal stoknya lancar dan tertib” kata Toyib.
“Betul itu Yib aku setuju. Toh, harga kenaikan BBM yang ditetapkan pemerintah malah tidak lebih mahal dari harga BBM eceran. Tapi juga tak lantas seperti itu”.
“Maksudmu?” tanya Toyib.
“Bisa saja harga BBM tetap normal, tidak naik asal semua pihak bijaksana dalam pemanfaatannya. Kebijakan distribusi BBM perlu diperbaiki. Harus lebih jujur, adil dan merata. Pengawasan harus diperketat. Oknum-oknum penimbun dan penyalahguna BBM harus ditindak tegas”.
“Betul juga” Toyib manggut-manggut.
“Peran aktif masyarakat pun diperlukan. Harus bijak dan hemat BBM. Karena kalau tidak, dengan jumlah kendaraan yang meningkat setiap tahun, tentu konsumsi BBM juga meningkat. Sementara BBM adalah bahan bakar fosil yang tak terbarukan, stoknya tentu mulai berkurang”.
“Energi alternatif untuk mengimbangi kebutuhan BBM. Pernah menyimak penjelasan para pakar, tapi kenapa kok tidak segera diterapkan ya Srun?”
“Itu masalahnya Yib. Sampai saat ini gaung energi alternatif itu tak kunjung jelas. Beberapa ujicoba sepertinya masih sebatas ujicoba. Entah kapan hasilnya benar-benar bisa dimanfaatkan secara luas”.
“Wah, jangan pesimis dululah, Srun. Lebih baik kita selalu berpikir positif, menghargai kerja pemerintah dan para ahlinya. Katamu tadi kita harus bijak”
“Iya sih Yib. Mudah-mudahan saja semangat Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei lalu, juga dapat menginspirasi bangkitnya berbagai solusi untuk mengatasi semua masalah yang ada di negeri ini, termasuk masalah BBM”
“Amin. Semoga, Srun”. *** 

No comments:

Post a Comment