Kekecewaan, Kesabaran
dan Hoki dari Sebuah Hobi
Senin, 19 Maret 2012. Pagi2 rintik hujan, hobi
dan semangat membawaku bangun pagi, berangkat ke arena Lomba Memancing HUT ke-15
Tulang Bawang. Bersama 3 orang kawan seperjuangan, sekitar pukul 8 lewat, aku jejakan
kaki di lokasi pemancingan Hotel Sarbini Menggala, ambil nomor, dan bersiap di
medan perang memancing lengkap dengan peralatannya. Sedikit ter-buru2, namun
ternyata meski jam 8 jadwal lomba dimulai, blum terlambat.
Hobi mancing sudah lama kutekuni, namun terjun
ikut lomba inilah yg pertama. Memancing di kolam pemancingan juga baru 2 kali
ini. Areaku memancing selama ini lebih penuh tantangan, seperti sungai, rawa,
kanal2 dan bendungan yang letaknya seringkali jauh dan menembus rimba.
Pengalamanku lomba dan mancing di kolam nol besar. Bahkan umpan buatan-pun aku
pasrahkan teman untuk membuatnya, karena aku lebih familier dengan umpan alami
seperti cacing, jangkrik, udang, hingga yg super bau ‘kucur’ yg tinggal beli
jadi.
Ya,
aku mendapat pelajaran berharga dari lomba mancing pertamaku. Ini diantaranya.
Pertama adalah kekecewaan. Lomba memancing yang
tidak seperti yang kubayangkan. Kupikir berjalan sesuai jadwal, ternyata molor
hingga berjam-jam. Jadwal jam 8, baru dimulai jam 12. Panas terik, wajar jika
peserta mulai tidak sabar, teriak-teriak hingga sumpah serapah sahut menyahut.
Kubayangkan lokasi tertata rapi ternyata
semrawut dan berantakan. Jarak memancing antar peserta hanya 0,5 meter, tidak
ada pembatas pula. Sudah bisa dibayangkan jika melempar mata kail, pasti akan
terjadi tumpang tindih senar pancing antar peserta. Ruwet.!
Kesemerawutan lain, kemudian juga dibumbui oleh
ketidaksportifan peserta. Mulai dari yg belum waktunya dimulai sudah mancing
duluan dan dapat ikan, hingga saat pelaksanaan yg satu grup mancing hasil ikan
tangkapan digabungkan. Tak ada pengawasan dari panitia. Jadi lomba terkesan
berjalan “sak karepmu, terserah lo” asal terlaksana. Buntutnya pun, pada
penentuan juara,menurut cerita temenku, terdengar ada peserta yang protes,
bahkan karena kesal sampai menyebar/membuang ikan tangkapannya. Wah, apa ada
kecurangan? Entahlah. Tapi yg jelas memang perbaikan kelak harus dilakukan
panitia, jika akan mengadakan perlombaan seperti ini lagi.
Kekecewaanku secara pribadi adalah kegagalanku
memancing selama 2,5 jam waktu yang ditetapkan dalam lomba. Meski beberapa kali
umpanku di makan ikan, bahkan hingga putus senar pancing, tak satupun ikan
berhasil kuangat. Entah apa yg terjadi. Aku yg tak pengalaman, atau jauh dari
keberuntungan. Tak seperti biasa aku memancing di sungai dll. Jelas aku kecewa,
tapi mungkin inilah yg dimaksud dengan menambah pengalaman dari hobiku
memancing.
Pelajaran kedua, lagi-lagi memancing melatih
kesabaran. Butuh ekstra sabar ikut lomba mancing ini. Sabar saat jadwal molor.
Sabar melihat lokasi yang tak sesuai harapan. Sabar menghadapi tingkah laku
peserta lain, dan kekurangan panitia. Sabar menunggu umpan dimakan ikan. Hingga
sabar ketika tidak dapat ikan. Sebuah bentuk kesabaran yang diuji.
Pelajaran selanjutnya, tentang hoki atau
keberuntungan. Kadang memang banyak orang tidak percaya. Tapi ternyata boleh
jadi benar, selain skill atau kemampuan, saat memancing kadang perlu
keberuntungan. Dapat pula diistilahkan, rejeki
orang itu berbeda-beda dan tidak tentu waktunya. Dalam air sulit ditebak
ada ikannya atau tidak? Ikan mau makan atau tidak? Yang hoki/beruntung dapat
ikan, bisa jadi memancing berada tepat di tempat sekumpulan ikan di dalam air.
Test hoki, setelah gagal di kolam pemancingan,
dua hari setelah lomba, sore 21 Maret 2012 aku berangkat memancing bersama
seorang teman yang biasa memancing bersamaku. Tujuanku sebuah danau buatan
sekitar 1,5 km dari rumah. Waktuku memancing aku perkirakan sekitar 1,5 jam.
Kail dengan umpan jangkrik kulempar. Seperempat jam menunggu joranku
melengkung. Strike! Ikan Palung atau Hampala seberat sekitar 0,4 kg berhasil
kutangkap. Waktu berjalan, kemudian 1 lagi hampala aku dapat dgn berat hampir
sama. 1,5 jam memancing aku dapat 2 ekor ikan berukuran lumayan besar. Sementara
temanku tidak dapat ikan sama sekali. Aku lantas berpikir, mungkin inilah saat
tiba rejekiku dan keberuntunganku.
Ya, menikmati hobi memancing mungkin memang tidak
mudah. Bisa jadi harus ada kombinasi skill, kesabaran, dan
keberuntungan. Kekecewaan pun tak lantas mematahkan semangat, karena masih ada
hari esok untuk menggapai hasil yang lebih baik dan memuaskan.
Salam Mancing
Mania.***
( Ferry R )
No comments:
Post a Comment