Selamat Datang di Blog Sederhana Ini FERRY PENCARI RAHMAT Dari Sekedar Iseng, Mari Belajar Menghargai, Belajar Bersyukur, Belajar Menjadi Lebih Baik

Monday, March 26, 2012

Kekecewaan, Kesabaran, dan Hoki dari Sebuah Hobi


Kekecewaan, Kesabaran dan Hoki dari Sebuah Hobi
  

Senin, 19 Maret 2012. Pagi2 rintik hujan, hobi dan semangat membawaku bangun pagi, berangkat ke arena Lomba Memancing HUT ke-15 Tulang Bawang. Bersama 3 orang kawan seperjuangan, sekitar pukul 8 lewat, aku jejakan kaki di lokasi pemancingan Hotel Sarbini Menggala, ambil nomor, dan bersiap di medan perang memancing lengkap dengan peralatannya. Sedikit ter-buru2, namun ternyata meski jam 8 jadwal lomba dimulai, blum terlambat.

Hobi mancing sudah lama kutekuni, namun terjun ikut lomba inilah yg pertama. Memancing di kolam pemancingan juga baru 2 kali ini. Areaku memancing selama ini lebih penuh tantangan, seperti sungai, rawa, kanal2 dan bendungan yang letaknya seringkali jauh dan menembus rimba. Pengalamanku lomba dan mancing di kolam nol besar. Bahkan umpan buatan-pun aku pasrahkan teman untuk membuatnya, karena aku lebih familier dengan umpan alami seperti cacing, jangkrik, udang, hingga yg super bau ‘kucur’ yg tinggal beli jadi.
                Ya, aku mendapat pelajaran berharga dari lomba mancing pertamaku. Ini diantaranya.
Pertama adalah kekecewaan. Lomba memancing yang tidak seperti yang kubayangkan. Kupikir berjalan sesuai jadwal, ternyata molor hingga berjam-jam. Jadwal jam 8, baru dimulai jam 12. Panas terik, wajar jika peserta mulai tidak sabar, teriak-teriak hingga sumpah serapah sahut menyahut.
Kubayangkan lokasi tertata rapi ternyata semrawut dan berantakan. Jarak memancing antar peserta hanya 0,5 meter, tidak ada pembatas pula. Sudah bisa dibayangkan jika melempar mata kail, pasti akan terjadi tumpang tindih senar pancing antar peserta. Ruwet.!
Kesemerawutan lain, kemudian juga dibumbui oleh ketidaksportifan peserta. Mulai dari yg belum waktunya dimulai sudah mancing duluan dan dapat ikan, hingga saat pelaksanaan yg satu grup mancing hasil ikan tangkapan digabungkan. Tak ada pengawasan dari panitia. Jadi lomba terkesan berjalan “sak karepmu, terserah lo” asal terlaksana. Buntutnya pun, pada penentuan juara,menurut cerita temenku, terdengar ada peserta yang protes, bahkan karena kesal sampai menyebar/membuang ikan tangkapannya. Wah, apa ada kecurangan? Entahlah. Tapi yg jelas memang perbaikan kelak harus dilakukan panitia, jika akan mengadakan perlombaan seperti ini lagi. 
Kekecewaanku secara pribadi adalah kegagalanku memancing selama 2,5 jam waktu yang ditetapkan dalam lomba. Meski beberapa kali umpanku di makan ikan, bahkan hingga putus senar pancing, tak satupun ikan berhasil kuangat. Entah apa yg terjadi. Aku yg tak pengalaman, atau jauh dari keberuntungan. Tak seperti biasa aku memancing di sungai dll. Jelas aku kecewa, tapi mungkin inilah yg dimaksud dengan menambah pengalaman dari hobiku memancing.
Pelajaran kedua, lagi-lagi memancing melatih kesabaran. Butuh ekstra sabar ikut lomba mancing ini. Sabar saat jadwal molor. Sabar melihat lokasi yang tak sesuai harapan. Sabar menghadapi tingkah laku peserta lain, dan kekurangan panitia. Sabar menunggu umpan dimakan ikan. Hingga sabar ketika tidak dapat ikan. Sebuah bentuk kesabaran yang diuji.
Pelajaran selanjutnya, tentang hoki atau keberuntungan. Kadang memang banyak orang tidak percaya. Tapi ternyata boleh jadi benar, selain skill atau kemampuan, saat memancing kadang perlu keberuntungan. Dapat pula diistilahkan, rejeki  orang itu berbeda-beda dan tidak tentu waktunya. Dalam air sulit ditebak ada ikannya atau tidak? Ikan mau makan atau tidak? Yang hoki/beruntung dapat ikan, bisa jadi memancing berada tepat di tempat sekumpulan ikan di dalam air.
Test hoki, setelah gagal di kolam pemancingan, dua hari setelah lomba, sore 21 Maret 2012 aku berangkat memancing bersama seorang teman yang biasa memancing bersamaku. Tujuanku sebuah danau buatan sekitar 1,5 km dari rumah. Waktuku memancing aku perkirakan sekitar 1,5 jam. Kail dengan umpan jangkrik kulempar. Seperempat jam menunggu joranku melengkung. Strike! Ikan Palung atau Hampala seberat sekitar 0,4 kg berhasil kutangkap. Waktu berjalan, kemudian 1 lagi hampala aku dapat dgn berat hampir sama. 1,5 jam memancing aku dapat 2 ekor ikan berukuran lumayan besar. Sementara temanku tidak dapat ikan sama sekali. Aku lantas berpikir, mungkin inilah saat tiba rejekiku dan keberuntunganku. 
Ya, menikmati hobi memancing mungkin memang tidak mudah. Bisa jadi harus ada kombinasi skill, kesabaran, dan keberuntungan. Kekecewaan pun tak lantas mematahkan semangat, karena masih ada hari esok untuk menggapai hasil yang lebih baik dan memuaskan.
Salam Mancing Mania.*** 
( Ferry R )

No comments:

Post a Comment