Selamat Datang di Blog Sederhana Ini FERRY PENCARI RAHMAT Dari Sekedar Iseng, Mari Belajar Menghargai, Belajar Bersyukur, Belajar Menjadi Lebih Baik

Thursday, December 19, 2013

Siapapun Bisa Sukses

Siapapun Bisa Sukses

        Bagi sebagian orang, mengenyam pendidikan sangatlah penting. Memiliki sertifikat atau ijazah
pendidikan dinilai akan membuka jalan mulus karir dan masa depan. Dari sini pintu menjadi orang kaya akan terbuka.
        Namun kenyataannya, dengan biaya pendidikan yang kian melambung, tak heran banyak yang tak mencapai mimpinya menjadi anak sekolahan atau kuliahan, dan boleh jadi merasa kecewa masa depan tidak akan sebaik mimpinya.
        Benarkah demikian?
        Jangan cepat putus asa dan segera mengambil kesimpulan. Karena ternyata banyak orang sukses atau terkenal di dunia ini, yang ternyata pendidikannya tergolong tidak tinggi atau yang harus drop out dari jenjang pendidikannya.
        Artinya, yang penting itu bukan sekolahnya, tetapi lebih penting lagi adalah usaha keras kita dan kemauan yang lebih untuk menjadi sukses. Dan siapapun bisa meraih sukses.
        Sebagai inspirasi, berikut diantaranya mereka yang pendidikannya tergolong tidak tinggi, tetapi bisa disebut sebagai orang sukses atau ternama.
1) Thomas Alfa Edison
Thomas Edison mungkin yang paling terkenal dan produktif sebagai penemu sepanjang masa, dengan lebih dari 1.000 paten dalam nama-Nya, termasuk bola lampu listrik, phonograf, dan film kamera. Ia menjadi multi jutawan dari buatannya sendiri dan memenangkan Medali Emas Kongres. Edison terlambat sekolahnya karena penyakitnya, dan sebagai akibatnya, pikirannya sering berkeliaran, membuat salah seorang guru memanggil dia "kacau." Ia drop out setelah hanya tiga bulan pendidikan formal. Untungnya, ibunya pernah menjadi guru sekolah di Kanada dan home-schooling Edison muda.
2). Benjamin Franklin
Benjamin Franklin memiliki banyak profesi: politikus, diplomat, penulis, penerbit, ilmuwan, penemu, pendiri, dan rekan penulis dan cosigner Deklarasi Kemerdekaan. Satu hal yang ia tidak adalah lulusan sekolah tinggi. Franklin adalah anak kelima belas dan putra bungsu dalam keluarga. Dia menghabiskan dua tahun di Sekolah Latin Boston sebelum keluar pada usia sepuluh tahun dan bekerja untuk ayahnya, dan kemudian saudaranya.
3). Bill Gates
Bill Gates adalah salah satu pendiri raksasa perangkat lunak Microsoft dan telah menempati ranking teratas orang terkaya di dunia untuk beberapa tahun. Gates drop out dari Harvard di tahun pertama setelah membaca artikel tentang komputer mikro Altair dalam majalah Popular Electronics. Dia dan temannya Paul Allen terbentuk Micro Soft (kemudian berubah ke Microsoft) menulis perangkat lunak untuk Altair.
4). Albert Einstein
Meskipun ia masuk dalam majalah Time sebagai "Man of the Century," Albert Einstein tidak menjadi "Einstein" di sekolah pemenang Hadiah Nobel fisika. Terkenal karena teori relativitas dan kontribusi kepada teori kuantum dan mekanika statistik, putus sekolah tinggi pada usia 15. Memutuskan untuk melanjutkan pendidikan setahun kemudian, Einstein mengambil ujian masuk ke universitas bergengsi yaitu Federal Swiss Institute of Technology, tapi gagal. Ia kembali ke sekolah tinggi, mendapatkan ijazah, dan kemudian lulus tes masuk universitas pada usaha kedua.
5). Walt Disney
Pada tahun 1918, ketika masih di SMA, masa depan produser film pemenang Oscar dan pelopor taman Walt Disney mulai mengambil kursus malam di Academy of Fine Arts di Chicago. Disney drop out dari sekolah tinggi pada usia 16 dan bergabung dengan tentara, tapi karena ia terlalu muda untuk mendaftar, ia bergabung dengan Palang Merah dengan akte kelahiran palsu sebagai gantinya. Disney dikirim ke Perancis di mana ia mengendarai ambulans yang tertutup dari atas ke bawah dengan kartun yang akhirnya menjadi karakter filmnya. Setelah menjadi multijutawan pendiri Walt Disney Company dan memenangkan Presidential Medal of Freedom, Disney menerima kehormatan gelar sekolah menengah pada usia 58.
6). Kolonel Sanders
Kolonel Harland Sanders berhasil mengatasi kurangnya pendidikan untuk menjadi pengusaha terbesar dalam bisnis ayam goreng. Ayahnya meninggal ketika ia berusia enam tahun, dan karena ibunya bekerja, ia terpaksa memasak untuk keluarganya. Setelah putus sekolah dasar, Sanders bekerja banyak pekerjaan, termasuk petugas pemadam kebakaran, sopir kapal uap, dan salesman asuransi. Dia kemudian memperoleh gelar hukum dari sebuah sekolah korespondensi. Sanders 'memasak dan pengalaman bisnis membantunya membuat jutaan sebagai pendiri Kentucky Fried Chicken (sekarang KFC).
          Orang-orang ternama di atas, boleh dikatakan adalah generasi di era masa lampau, yang sukses meski pendidikannya tidak tinggi atau ketika harus drop out sekolah. Lalu bagaimana dengan era saat ini, di tengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi?
           Ternyata, saat inipun banyak orang sukses yang pendidikannya relatif tidak tinggi. Diantaranya seperti kisah sukses beberapa milyader dunia dari generasi muda ini, yaitu:
1). Matt Mullenweg,
Mullenweg drop out dari University of Houston pada 2004 . Saat berumur 20 tahun, dia mulai mengembangkan mimpi awal WordPress dan dengan cepat mendapatkan banyak tawaran pekerjaan dari perusahaan-perusahaan teknologi. Dia sukses meninggalkan kuliah dengan menemukan Automattic, perusahaan dibalik kesuksesan WordPress . WordPress sendiri mendapat 140 juta kunjungan per tahun dengan jumlah pekerja 140, sementara situs Automattic saat ini memiliki hampir setengah miliar pengunjung.
2). Mark Zuckerberg,
Pembangun Facebook, jaringan sosial terbesar di dunia, dengan lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan.
Zuckerberg keluar dari Harvard University pada tahun 2004 saat memasuki tahun kedua kuliah. Dia memutuskan pindah ke Silicon Valley dan bekerja penuh waktu di Facebook. Situs ini sukses meski pertama kali diluncurkan dari kamar asrama pada bulan Februari 2004.
3). David Karp,
Karp tidak kuliah, bahkan tidak lulus SMA. Dia sudah seorang manajer produk di UrbanBaby, sebuah forum internet untuk orang tua pada usia 16. Awalnya, ia mulai Davidville, fondasi pertama dari Tumblr. Situs ini dengan cepat menjadi sukses dan kini merupakan website nomor 9 yang paling banyak dikunjungi di Amerika Serikat. Karp sendiri memberikan nilai bagi dirinya sekitar US$ 200 juta.
4). Dustin Moskovitz,
Moskovitz mengambil kuliah jurusan ekonomi di Harvard, namun keluar pada tahun 2004 untuk mengikuti Mark Zuckerberg pindah ke Silicon Valley untuk membangun Facebook, perusahaan jejaring sosial raksasa. Perusahaan ini bisa mengubahnya menjadi miliarder. Namun, dia meninggalkan Facebook pada 2008 untuk mendirikan Asana, sebuah aplikasi web yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan kolaborasi karyawan.
5). Daniel Ek,
Ek meninggalkan studinya di bidang teknik di Royal Institute of Technology di Swedia setelah delapan minggu pada tahun 2005 . Ia menjadi jutawan hanya beberapa tahun kemudian .Pada usia 14, Ek mendirikan perusahaan pertamanya . Dia melamar pekerjaan teknik di Google pada usia 16. Lima tahun kemudian, ia mendirikan Spotify. Perusahaan ini sekarang memiliki lebih dari 32 juta pelanggan berbayar di seluruh dunia.
         Selain kisah orang-orang sukses tersebut, di Indonesia sendiri, ternyata ada juga para tokoh sukses yang pendidikannya relatif tidak tinggi. Siapa saja? Berikut diantaranya:
1) Adam Malik,
Adalah Pahlawan Nasional Indonesia, yang pernah menjabat Menteri, dan Wakil Presiden Indonesia ketiga. Riwayat pendidikannya, Ia sekolah Agama Madrasah di Bukittinggi, namun hanya satu setengah tahun saja karena kemudian pulang kampung dan membantu orang tua berdagang. Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik untuk pergi ke Jakarta. Kariernya diawali sebagai wartawan dan tokoh pergerakan kebangsaan yang dilakukannya secara autodidak. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armijn Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna memelopori berdirinya Kantor Berita Antara.
2) Andrie Wongso,
Adalah seorang motivator yang lebih dari 20 tahun berkiprah sebagai pengusaha sukses. Kemauannya untuk berbagi semangat, pengalaman dan kebijaksanaan, dengan gaya bahasa yang sederhana tetapi full power kepada begitu banyak orang, membuat dirinya dinyatakan sebagai The Best Motivator Indonesia.
Andrie terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota Malang. Di usia 11 tahun (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat Andrie kecil bersekolah ditutup. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya berkeliling berjualan kue.
Perjalanan suksesnya, dimulai ketika Andrie memutuskan berangkat ke Jakarta, bekerja sebagai salesman sampai pelayan toko. Hingga akhirnya, atas kesukaannya bermain kungfu mampu membawanya mendirikan perguruan kungfu Hap Kun Do, sampai kemudian menjadi bintang film di Hongkong.
Sepulang ke Indonesia, kariernya sebagai Motivator dimulai dari kegemarannya membuat kata-kata mutiara, lalu ia mulai berbisnis membuat kartu dengan merk HARVEST, yang di kemudian hari, mengukuhkan Andrie sebagai raja kartu ucapan. Perusahaannya pun makin berkembang, merambah ke bidang holografi, perusahaan mainan, dan Multimedia. Kini, Andre dijuluki sebagai Motivator No. 1 di Indonesia. Lalu, gelarnya ditambah SDTT, TBS, yang artinya Sekolah Dasar Tidak Tamat,Tapi Bisa Sukses. Itulah Andrie Wongso, SDTT, TBS.
3) Buya Hamka
Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan julukan Buya Hamka adalah seorang ulama, aktivis politik dan penulis yang amat terkenal di Indonesia. Hamka hanya mendapat pendidikan di Sekolah Dasar Maninjau hingga kelas dua. Kemudian saat berpindah sekolah di Thawalib, ia juga tidak menyelesaikan sekolahnya dan keluar tanpa memperoleh ijazah. Karena Hamka lebih memilih mengikuti kata hatinya untuk menuntut ilmu dan pengalaman menurut caranya sendiri, yang kemudian malah membawanya menjadi orang sukses dan ternama.
4) M. H. Ainun Najib
Pendidikan formalnya hanya berakhir di Semester 1 Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM). Selebihnya budayawan ternama ini menjadi pengembara ilmu di luar sekolah hingga dia bisa jadi manusia dengan bermacam sebutan (multifungsi).
5) Ajip Rosidi
Dia menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah. Dia yang tidak memiliki ijazah SMA, tetapi pada usia 29 tahun diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.
          Jadi, jangan meremehkan mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang tinggi, atau bahkan yang tidak sekolah. Karena siapapun bisa sukses, dengan ketekunan dan usaha yang dijalaninya. *** (ferry/info net)



No comments:

Post a Comment