Selamat Datang di Blog Sederhana Ini FERRY PENCARI RAHMAT Dari Sekedar Iseng, Mari Belajar Menghargai, Belajar Bersyukur, Belajar Menjadi Lebih Baik

Wednesday, August 10, 2011

Atasan Anda, Pemimpin Atau Bos ?

(ilustrasi karikatur / net)
Apakah anda seorang bawahan yang bekerja pada sebuah instansi, perusahaan atau organisasi? Jika ya, tentu saat memasuki dunia kerja, anda dihadapkan pada lingkungan yang berbeda dengan karakter orang yang berbeda-beda pula, termasuk karakter atasan. Memang, dari pengalaman saya selama bekerja sebagai bawahan dan beberapa ‘curhat’ dari sesama rekan kerja, saya melihat, mendengar dan merasakan sendiri bahwa, banyak terjadi bawahan seringkali tidak mengerti dan sulit menyesuaikan diri dengan karakter atasannya.
Lalu seperti apa atasan kita sebenarnya, “pemimpin” atau “bos”? Karena setelah melakukan penelusuran di google dan membaca beberapa artikel terkait, ternyata ada beberapa perbedaan antara atasan yang disebut “pemimpin” dengan “bos”, serupa tapi tak sama. Berikut beberapa perbedaannya:

1. Pemimpin diraih melalui kerja keras/pembuktian, tetapi menjadi bos bisa didapat tanpa kerja keras.
Seorang anak raja bisa langsung menjadi raja tanpa perlu kerja keras, namun menjadi seorang pemimpin perlu pembuktian kerja keras bahwa dirinya mampu membawa pengaruh.
2. Pemimpin selalu mendidik, Bos selalu mendikte.
Dari asal katanya, bos (bossy: merasa diri lebih baik) maka bawahan akan selalu dimatikan kreativitasnya sehingga tidak mampu seperti bosnya sementara pemimpin memberikan pendidikan untuk menjadi pemimpin berikutnya.
3. Pemimpin menegur dan memberi arah, Bos menegur dengan amarah.
Saat bawahan salah, bos menegur dengan luapan marah, bahkan dengan kata-kata kasar yang tidak membangun. Tetapi jika pemimpin, ia akan menegur sembari memberikan arahan untuk lebih baik, hal ini karena terkadang arogansi atasan yang lebih mengutamakan punishment atau sanksi, ketimbang membangun komunikasi dan pendekatan yang baik dalam memotivasi kinerja bawahan bukan merupakan solusi, tetapi malah dapat berakibat buruk pada penurunan kinerja dan semangat para bawahan, serta berimbas pula pada produktifitas organisasi.
4. Pemimpin memberikan Inspirasi, Bos memberi instruksi.
Pemimpin memberi inspirasi dengan ‘Apa yang saya katakan, adalah apa yang saya kerjakan dan saya dapatkan’, dengan itu orang disekitarnya mendapat inspirasi. Tetapi seorang Bos kadang menganggap bawahan sebagai robot yang bisa dia kendalikan.
5. Pemimpin berinovasi, Bos mengikuti tradisi.
Bos sering melanjutkan tradisi yang lancar dan sudah ada sebelumnya, terjebak pada birokrasi, tradisi, dan peraturan seremonial. Namun seorang pemimpin akan berinovasi melakukan penyesuaian diri.
6. Pemimpin menerima tantangan, Bos menghindari tantangan.
Bos akan berusaha menghindari tantangan demi menyelamatkan diri, terkadang mengorbankan orang lain. Pemimpin menghadapi tantangan dan menaklukkannya.
7. Pemimpin mengatakan KITA, Bos mengatakan SAYA.
Bos cenderung memiliki arogansi dan sifat egois, terfokus pada diri sendiri dan melupakan kerja sama tim, sedangkan Pemimpin mengutamakan kerja sama tim.
8. Pemimpin belajar dari semuanya, Bos tidak mau belajar dari bawahan.
Pada dasarnya, setiap bawahan itu senantiasa dituntut untuk dapat bekerja dengan baik dan menyesuaikan diri dengan pola kinerja atasan. Namun bukankah atasan itu juga manusia biasa yang punya kelebihan dan mungkin juga punya kekurangan? Pemimpin senantiasa membuka diri untuk belajar atas kebenaran. Tetapi jika seorang bos, ia akan merasa lebih pintar dari bawahan, sulit menerima kritik dan saran.
9. Pemimpin mengutamakan kepentingan bersama, Bos mengutamakan kepentingan sendiri.
Saat bekerja, satu-satunya motivasi terbesar bos adalah diri dan egonya sendiri. Saat Pemimpin bekerja, semata untuk kepentingan bersama.
10. Pemimpin dicintai, Bos ditakuti.
Seorang bos bisa saja mengendalikan bawahannya, tetapi bawahan mengikuti karena takut dan tertekan, sehingga kadang hal ini juga membuat bos malah dibenci oleh bawahan. Namun seorang Pemimpin, akan mampu menggerakan orang di sekitarnya tanpa tekanan, bahkan mereka sadar yang mereka lakukan untuk kebaikan mereka sendiri, itulah kenapa Pemimpin dicintai.
            Jadi sekarang nilailah siapa atasan anda, “pemimpin” atau “bos”? Dan semoga tulisan ini dapat menginspirasi kita semua agar saat menjadi atasan, jadilah “Pemimpin” bukan “Bos”..!!!
(Ferry R / dari berbagai sumber)

2 comments:

  1. izin share ya bung fery artikel nya bagus..thank u

    ReplyDelete
  2. Silahkan jika berkenan pak Abduh... tulisan itu pun sy tulis dr beberapa referensi di net... Trima kasih telah berkunjung...

    ReplyDelete