Selamat Datang di Blog Sederhana Ini FERRY PENCARI RAHMAT Dari Sekedar Iseng, Mari Belajar Menghargai, Belajar Bersyukur, Belajar Menjadi Lebih Baik

Friday, August 26, 2011

Mengeluhlah, Tapi Jangan Lupa Bersyukur

Mengeluhlah, Tapi Jangan Lupa Bersyukur

             Beberapa waktu lalu saya berkumpul dengan teman-teman lama saya. Di sebuah warung makan sederhana di ujung kantor, sambil menikmati es teh manis, kopi dan makanan ringan, ditemani kepulan asap rokok, seperti biasa kami berbincang mengenai pekerjaan, kebutuhan hidup dan berbagai hal lainnya.
Menyimak dan mendengarkan pembicaraan mereka, saya tersadar, mereka lebih banyak membicarakan keluhan yang beragam mulai dari ketidakpuasan dengan atasan, masalah penghasilan, hingga kebutuhan keluarga.
Ah, kalian tak sendiri kawan, sebuah realita yang sebenarnya saya sendiri mungkin masih sering ikut merasakannya. Mengeluh, memang adalah hal yang sangat mudah dilakukan, bahkan tanpa sadar bisa menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan kita.
Melalui tulisan bukan berarti saya telah terbebas dari keluhan. Karena mungkin jika ada alat untuk mencatat keluhan di dunia ini, mungkin setiap hari ada milyaran bahkan triyunan keluhan yang terdeteksi atau malah tidak terbaca karena terlalu banyaknya. Hal yang wajar, mengingat kalau tidak salah menurut ajaran Islam, Al Qur’an menerangkan manusia memang punya sifat dasar suka berkeluh kesah. Maka jangan heran jika keluhan bisa datang tidak hanya dari orang miskin tetapi juga orang kaya, orang kampung hingga orang kota, pegawai, pengusaha, politikus, petani, pria maupun wanita, bahkan presiden sekalipun bisa mengeluh.
Lalu kenapa kita mengeluh? Kita sering mengeluh karena kita kecewa, tidak puas terhadap realitas yang terjadi, yang tidak sesuai dengan harapan kita. Lontaran keluhan seperti menyudutkan kita pada posisi teraniaya menurut kita, namun entah benar atau salah menurut orang lain. Keluhan kadang juga terucap karena kita lebih mendahulukan menuntut, menyalahkan orang lain atau situasi, ketimbang kita mengevaluasi dan melakukan instropeksi.
            Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanya perlu bersyukur. Ada yang bilang kita juga harus sabar. Tapi seberapa bisa teori dan pendapat ini dapat kita praktekkan? Semua kembali pada diri kita masing-masing.
Menurut saya apapun status sosialnya, orang yang memiliki sifat sabar dan bersyukur itu adalah orang yang secara keduniawian bisa meraih kebahagiaan. Dan akan lebih sempurna lagi jika didasari oleh pendalaman ajaran agama dengan baik dan benar. Saya katakan ini, karena dalam realita kehidupan, saya banyak menjumpai mereka yang taat beribadah sekalipun, yang seharusnya lebih paham tentang arti bersyukur, belum tentu bisa mempraktekkannya.   
Melawan keluhan dengan bersyukur, memang sulit, tidak semua orang bisa melakukannya. Namun jika meminimalkan keluhan bisa meningkatkan kadar kebahagiaan dalam hidup, maka sebagai syaratnya mau tidak mau kita harus belajar untuk bersyukur, belajar sabar, belajar menerima dan menghargai keadaan.
Motivasinya, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Jangan takut bersyukur karena bersyukur itu Gratis, Tidak Ada Tarifnya.! Ada kata bijak mengatakan "Semakin banyak Anda bersyukur atas apa yang Anda miliki, maka semakin banyak hal yang akan Anda miliki untuk disyukuri".  
            Seberapa bisa kita lawan keluhan dengan bersyukur? Allahu a'lam, biarlah hidup ini mengalir dengan apa adanya. Tulisan ini hanya tulisan pribadi seorang pengeluh yang sebenarnya mulai bosan mengeluh..*** (fer)

No comments:

Post a Comment